We use cookies and other technologies on this website to enhance your user experience.
By clicking any link on this page you are giving your consent to our Privacy Policy and Cookies Policy.
ikon Epilog Takdir

0.1 by Lebuay


Mar 2, 2016

Tentang Epilog Takdir

Indonesia

Epilog Takdir by Meysha Lestari PortalFiksi.com

Epilog Takdir by Meysha Lestari. Jodha merasakan seseorang menggosok-gosok tangannya dengan lembut. Ada rasa hangat menjalar kesekujur tubuhnya yang menggigil kedinginan. Sayup-sayup dia mendengar suara seseorang bicara. Jodha merasa mengenal suara itu. Dia ingin melihat siapa yang bicara, tapi matanya terasa lengket seperti di lem.

Kesadaran Jodha tiba-tiba terusik saat alam bawah sadarnya berhasil mengingat apa yang baru saja di alaminya. Sebuah kecemasan menjalari hatinya. Sebuah adegan mengerikan terbayang kembali di benaknya. Adegan ketika seorang lelaki mengayunkan belati untuk menikam Jalal. Refleks Jodha berteriak histeris” Tidaaaakkkk!”

Jalal yang duduk sambil menggengam tangan Jodha tersentak kaget. Dia cepat-cepat memegangi tangan Jodha dengan erat, takut kalau wanita itu coba melarikan diri lagi. Mendengar teriakan Jodha, para ratu dan pelayan berkumpul di kamar Jodha dan menatapnya dengan rasa ingin tahu.

Jodha terduduk dengan nafas terengah-engah. Di wajahnya yang cantik terbayang kengerian yang dahyat. Bibirnya yang pucat menggumankan satu nama, “Jalal….” Jalal yang mendengar gumanan itu menepuk tangan Jodha dan menjawab, “aku ada di sini!”

Jodha menoleh kearah Jalal dengan tatapan terkejut dan takjub. Tanpa berkata apa-apa dia segera menghambur memeluk Jalal. Semua orang yang melihatnya tertegun tak percaya. Begitu juga Jalal. Dia terlihat binggung dan tak percaya. Jodha yang begitu membencinya, yang beberapa saat tadi lebih memilih bunuh diri dari pada bersamanya tiba-tiba memeluknya…

“Ratu Jodha!” Jalal coba melepas pelukan Jodha dengan perlahan. Tak ingin menyinggung perasaan wanita itu. Bukannya dia tak suka di peluk oleh wanita yang diam-diam di cintainya, tapi karena dia merasa tidak enak dengan para istrinya yang lain terutama pada Ruqayah yang menatapnya dengan mata merah menahan geram.

Jodha melepas pelukannya dan menatap Jalal dengan tatapan lega dan gembira, “syukurlah, kau baik-baik saja! Aku takut sekali. Aku….” Jodha seperti teringat sesuatu. Dia membalik-balik jubah yang di pakai Jalal, “kau tidak terluka kan?”

Jalal merasa jenggah dan memengang kedua tangan Jodha agar berhenti menyentuhnya, “ratu Jodha! Aku baik-baik saja…”

Jodha menatap Jalal tak mengerti, “Ratu Jodha? Mengapa kau memanggilku ratu? Pakaian apa yang kau pakai ini?” Untuk pertama kalinya Jodha memperhatikan di mana dia berada. Tempat tidur yang di dudukinya. Ruangan yang di diaminya, semuanya terasa asing.

Jodha mengedarkan pandangan ke sekeliling ruangan. Ada banyak wajah yang di kenalnya, tapi mereka juga berpakaian aneh. Jodha hendak bangkit dari tempat tidur. Tapi jalal mencegahnya, “jangan! Jangan pergi kemana-mana. Diamlah di sini dulu. Kepalamu tadi terantuk batu saat aku coba menyelamatkanmu.” Pinta jalal sambil tetap memegangi tangan Jodha. Jodha memegang kepalanya. Memang terasa sedikit sakit. Ada benjolan kecil di bagian samping kepalanya. Jodha menyentuh bejolan itu dan meringis menahan sakit.

Hamida mendekati Jodha dan berkata dengan nada tegas meski lembut, “ratu Jodha, aku mungkin menganggapmu sebagai anakku sendiri. Tapi aku tidak akan memaafkan mu kalau kau coba menodai kehormatan keluargaku. Apa yang membuatmu berpikir untuk kabur dari istana ini? Ini adalah rumahmu. Kalau kau punya masalah, katakan padaku. Aku akan melakukan apa yang ku bisa untuk membantumu…”

“ibu…aku…” Jodha tidak mengerti apa yang di katakan Hamida, “aku…”

Hamida dan Jalal berpandangan. Jalal mengelengkan kepala pada ibunya. Hamida seperti mengerti, dia mengajak semua orang pergi dari kamar Jodha agar dia bisa istirahat. Jalal juga hendak beranjak pergi ketika Jodha mendahan pergelangan tanganya. Dengan nada memohon dia berkata, “jangan tinggalkan aku!”

Jalal kembali duduk di samping tempat tidur Jodha dan mengamati wajah cantik di sampingnya dengan tatapan heran. Setelah semua orang pergi, Jalal mengungkapkan rasa herannya, “aku tidak tahu permainan apa yang sedang kau mainkan Ratu Jodha. Beberapa saat lalu, .....

Apa yang baru dalam versi terbaru 0.1

Last updated on Mar 2, 2016

Minor bug fixes and improvements. Install or update to the newest version to check it out!

Terjemahan Memuat...

Informasi APL tambahan

Versi Terbaru

Permintaan Epilog Takdir Update 0.1

Perlu Android versi

2.3 and up

Tampilkan Selengkapnya

Epilog Takdir Tangkapan layar

Komentar Loading...
Bahasa
Berlangganan APKPure
Jadilah yang pertama mendapatkan akses ke rilis awal, berita, dan panduan dari game dan aplikasi Android terbaik.
Tidak, terima kasih
Mendaftar
Berlangganan dengan sukses!
Anda sekarang berlangganan APKPure.
Berlangganan APKPure
Jadilah yang pertama mendapatkan akses ke rilis awal, berita, dan panduan dari game dan aplikasi Android terbaik.
Tidak, terima kasih
Mendaftar
Kesuksesan!
Anda sekarang berlangganan buletin kami.